Kegiatan Pramuka SDN Kacok 2

SD Negeri Kacok 2 Palengaan memiliki kegiatan ekstrakurikuler Pramuka dan aktif berperan di acara kegiatan baik itu yang diselenggarakan oleh kecamatan maupun kabupaten.


Pramuka Penggalang SDN Kacok 2

 Pramuka SDN Kacok 2

Kegiatan Pramuka SDN Kacok 2
Kegiatan PERSAMI  Kecamatan Palengaan

Minat Baca Sejak Dini

Minat Baca Sejak Dini
Budaya minat baca dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena usaha tersebut berhubungan langsung dengan proses belajar mengajar. Menumbuhkan budaya wajib membaca dapat dimulai sedini mungkin di lingkungan keluarga, kenapa? Lebih mudah menanamkan kebiasaan sesuatu yang baik dari sejak kecil agar menjadi suatu kebiasaan agar tertanam di usia selanjutnya.

Hambatan yang muncul berkaitan denganmenumbuhkan minat baca sejak dini adalah terbatasnya buku yang sesuai dengan usia dini (anak) yang menarik. Selain itu tantangan yang dihadapi di rumah sekarang ini adalah terutama kehadiran media elektronik semacam TV, video, game dan lain-lain. Budaya monitor inilah yang sering menghambat tujuan memacu minat baca anak di rumah.

Namun yang terpenting adalah menciptakan pengaruh dan peran lingkungan keluarga terhadap usaha menumbuhkan minat baca. Keteladanan orang tua dalam proses menumbuhkan minat baca sejak dini dapat mengurangi hambatan yang ada, seperti memanfaatkan waktu senggang dengan membacakan buku kepada anak akan dapat meningkatkan motivasi dan kemauan minat baca selanjutnya. Dampak orang tua yang suka membaca akan memacu putra-putrinya untuk mengikuti jejaknya, karena berbagai jenis bacaan mengandung ilmu pengetahuan dari yang dasar hingga yang canggih.

Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini

Selain buku-buku pelajaran sekolah, anak hendaknya juga dianjurkan membaca buku-buku cerita yang dapat menambah imajinasi masing-masing. Kadang kala, harga buku masih relatif mahal, namun bukan menjadi alasan karena adanya kehadiran perpustakaan, baik umum atau sekolah. Dengan banyak membaca suatu cerita atau tentang ilmu pengetahuan seseorang anak akan merenung atau mungkin dapat menimbulkan pemikiran baru untuk mencoba melakukan yang memberi dampak positif.

Sebenarnya, menumbuhkan minat dan kegemaran membaca anak dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, baik di rumah atau di sekolah. Bahkan dalam perjalanan pun dapat juga ditanamkan minat membaca. Namun, yang paling tepat dan terbaik adalah dimulai di lingkungan keluarga sendiri. Dalam hal ini peranan orang tua sangat menentukan bagi pertumbuhan minat baca anak sejak dini dalam meningkatkan disiplin belajar di rumah.

Budaya baca dapat membentuk kepribadian individual dalam menghayati kehidupan. Dengan membaca minimal ada waktu merenung untuk aktif berfikir. Kalau anak-anak kita gemar membaca buku-buku bermutu akan dapat berdampak pada sikap dan perilakunya pula. Selain itu mendorong anak menentukan cita-cita hidupnya serta mempersiapkan masa depan yang cerah. Untuk itu orang tua berkewajiban mengetahui bahan bacaan anak-anaknya, karena buku-buku yang mengandung nilai hidup yang negatif dapat mempengaruhi perilaku mereka.

Bila disiplin budaya minat baca sejak dini diabaikan, akibatnya bisa merugikan semua pihak.

Belajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Tujuan Belajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Secara umum tujuan belajar Bahasa Indonesia di sekolah adalah agar siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa serta tingkat pengalaman siswa sekolah dasar. Akhadiah dkk. (1991: 1).

Sedangka menurut BSNP (2006).Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa adalah untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, sedangkan bagi guru adalah untuk mengembangkan potensi bahasa Indonesia siswa, serta lebih mandiri dalam menentukan bahan ajar kebahasaan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswa.

Dari penjelasan di atas maka tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar dapat digambarkan sebagai berikut:
  • Lulusan Sekolah Dasar diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar yang mencakup tujuan kognitif dan afektif..
  • Lulusan Sekolah Dasar diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastraIndonesia.
  • Penggunaan bahasa harus sesuai dengan situasi dan tujuan berbahasa sesuai fungsi bahasa sebagai alat komunikasi.
  • Pengajaran bahasaIndonesiadisesuaikan dengan tingkat pengalaman siswa Sekolah Dasar sesuai tingkatannya.

Belajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar meliputi aspek kemampuan keterampilan berbahasa mendengar, berbicara, membaca dan menulis yang berkaitan dengan ragam bahasa maupun ragam sastra merupakan ruang lingkup standard kompetensi pembelajaran Bahasa Indonesia.

Belajar bahasaIndonesiadi sekolah dasar diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya.

Dengan belajar bahasa Indonesia di sekolah dasar, siswa diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
  • Siswa diharapkan mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar serta dapat berkomunikasi secara efektif dan efisien baik secara lisan maupun tulis sesuai dengan etika yang berlaku.
  • Siswa bangga dan menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa pemersatu bangsaIndonesia.
  • Siswa mampu memahami bahasa Indonesia serta dapat menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
  • Siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
  • Siswa dapat membaca dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
  • Siswa diharapkan dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia serta menghargai dan bangga terhadap sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual Indonesia.

Mengembangkan Kecakapan Abad ke 21

Artikel Pendidikan Mengembangkan Kecakapan Abad ke 21

Mengembangkan Kecakapan Abad ke 21
Untuk membantu para siswa mencapai tingkat partisipasi penuh di masyarakat, guru harus memusatkan perhatian pada kecakapan-kecakapan di abad ke-211 yang ada di bawah ini, dan membantu para siswa beradaptasi terhadap perubahan sosial dan teknologi:

Akuntabilitas dan Kemampuan beradaptasi — Menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain; memaklumi kerancuan.

Kecakapan Berkomunikasi — Memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia.

Kreatifitas dan Keingintahuan Intelektual — Mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.

Berpikir Kritis dan Berpikir dalam Sistem — Berusaha untuk memberikan penalaran yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem.

Kecakapan Melek Informasi dan Media — Menganalisa, mengakses, mengelola, mengintegrasi, mengevaluasi, dan menciptakan informasi dalam berbagai bentuk dan media.

Kecakapan Hubungan Antar Pribadi dan Kerjasama — Menunjukkan kerjasama berkelompok dan kepemimpinan; beradaptasi dalam berbagai perandan tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda.

Identifikasi masalah, Penjabaran, dan Solusi — Kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah.

Pengarahan Pribadi — Memonitor pemahaman diri dan mempelajari kebutuhan pembelajaran, menemukan sumber-sumber yang tepat, mentransfer pembelajaran dari satu bidang ke bidang lainnya.

Tanggung Jawab Sosial — Tanggung jawab dalam bertindak dengan mengutamakan kepentingan masyarakat yang lebih besar; menunjukkan perilaku etis secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan antar masyarakat.

Kurikulum Pendidikan Nasional 2013

Kurikulum Pendidikan Nasional 2013

Kurikulum Pendidikan Nasional 2013 merupakan revisi kurikulum 2006 yang akan lebih mengarah ke pembangunan karakter. Kurikulum baru ini akan diberlakukan untuk tahun ajaran 2013-2014 mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai kepada jenjang pendidikan tinggi.

Pelajaran siswa pada kurikulum baru 2013 nantinya akan lebih ditekankan pada konten. Proses pembelajaran nanti bersifat lebih tematik dan ke depan akan lebih banyak dipelajari siswa di tingkat SD. Pendidikan karakter akan lebih banyak di SD, semakin naik pelajaran pendidikan karakter berkurang dan diganti dengan pelajaran keilmuan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menilai pendidikan Indonesia sudah sangat membosankan. Untuk itu, sudah saatnya mengevaluasi dan mengubah kurikulum pendidikan nasional. Evaluasi, dilakukan secara menyeluruh dengan mempertimbangkan empat standar pendidikan, yaitu standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, dan standar evaluasi.

Dalam pembahasan kurikulum pendidikan nasional 2013, Kemendikbud akan melibatkan tokoh-tokoh Nasional seperti Rektor Universitas Paramadina, Anies Basweda, Gunawan Muhammad, tokoh agama, tokoh sastra serta yang lainnya. Perubahan kurikulum ini merupakan program besar dari Kemendikbud yang sudah dibahas sejak tahun 2010.
Kurikulum Pendidikan Nasional 2013

Perubahan kurikulum baru 2013 ini harus dibarengi peningkatan kualitas pendidik. Kurikulum penting tapi guru lebih penting. Jikalau guru tidak maksimal, hasilnya juga tidak akan maksimal. Guru dituntut tidak hanya menjadi pengajar di kelas tapi juga inspirator bagi siswanya. Guru sebagai inspirator ini akan menjadi lompatan penting dunia pendidikan. Dengan bahan-bahan pelatihan yang ada diharapkan guru sebagai inspirator akan muncul. Guru sebagai inspirator, bisa menerobos ruang waktu dan kurikulum bertahun-tahun.

Kurikulum pendidikan nasional tidak akan pernah sempurna. Pasalnya, perkembangan pendidikan harus menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman. Kurikulum baru 2013, jumlah mata pelajaran akan berkurang dan pola pengajarannya akan semakin mudah. Intinya, bagaimana menciptakan kurikulum pendidikan yang tidak membosankan dan membebani murid dan pengajar.

Tentang Kami

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kacok 02 terletak 15 km utara kota Pamekasan tepatnya di Dusun Lot Polot, Desa Kacok, kecamatan Palenga'an, Kabupaten Pamekasan Madura - Jawa Timur. Meski layanan internet yang hanya mengandalkan jaringan operator seluler dengan segala keterbatasannya, bukan merupakan kendala untuk memperkenalkan SDN Kacok 02 Palenga'an - Pamekasan serta turut aktif di dunia IT.

Populer

Kategori

Artikel Baru

Blogroll

      Lokasi Sekolah