Tampilkan postingan dengan label Redaksi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Redaksi. Tampilkan semua postingan

Sedata : Manage Keuangan dengan Tepat

 Di Lansir dari Sedata.co.id bahwa Tidak sedikit orang yang menyiapkan diri menyongsong Hari Raya dengan beli pakaian Lebaran, kue kering sampai bungkusan hampers. Itu penyebabnya tidak sedikit orang yang lebih boros secara konsumtif, dan kadang bahkan juga beli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. 

Manage Keuangan dengan Tepat


Nach, supaya keuangan tidak boncos, ada banyak panduan yang dapat kamu kerjakan untuk mengelola keuangan sesudah Lebaran.
 

Kerjakan penilaian dan pendataan pada pengeluaran sebelum dan setelah lebaran. Ini mempunyai tujuan supaya kita mengetahui pemicu pengeluaran yang terlalu berlebih. Kemudian, kita mulai bisa menukar pos-pos yang kepakai. 

Jika kamu memakai dana genting, kerjakan penilaian di pos ini mengenai berapakah besar dana yang kepakai untuk selanjutnya menukar dana yang kepakai itu. 

Nach, hasil penilaian ini dapat kamu menjadikan referensi untuk peristiwa lebaran tahun selanjutnya. 

Lunasi hutang 

Diambil dari Okezone, perencana keuangan Agustina Fitria menerangkan, bila keuangan yang tidak teratur selam lebaran itu mengakibatkan ada hutang, karena itu harus ada dana yang dialokasi dari penghasilan untuk bayar hutang. 

Bila ada hutang, Agustina meneruskan, seorang automatis agar lebih irit dalam belanjakan uangnya. Pengeluaran teratur jadi diketatkan. 

"Bila dengan hemat masih tidak cukup karena hutang terlampau besar, memiliki arti harus cari alternative pendapatan untuk menambahkan penghasilan. Janganlah sampai keuangan yang kurang teratur ini kebawa lagi hingga lebaran tahun depannya, jadi harus dirampungkan," kata Agustina. 

Bayar hutang sesuai kekuatan harus dilaksanakan dengan stabil untuk menolong rekondisi keadaan keuangan sesudah Lebaran. 

Mulai menabung dan membuat bujet kembali 

Mulai isi kembali tabunganmu. Seharusnya kamu menyisihkan dana tabungan lebih dulu dan tidak menanti tersisa pengeluaran untuk ditabung. Ini supaya kamu terbebas dari bujukan untuk habiskan duit di beberapa hal yang tak perlu. Atur kembali bujet untuk bulan selanjutnya. 

Atur rasio fokus 

Prioritaskan penuhi keperluan primer lebih dulu. Sepanjang beberapa waktu di depan sampai keadaan keuangan sembuh, jauhi berbelanja beberapa barang yang tidak dibutuhkan. Kembali bekerja, kumpulkan duit, perketat bujet berbelanja, dan berhematlah, berikan dalam pemikiran jika keadaan keuangan kita sekarang ini sedang dipulihkan.


Sedata : Manage Keuangan dengan Tepat

Website Sekolah SDN Potoan Laok 1 Palengaan

Satu lagi website sekolah hadir di dunia maya. Website resmi SDN Potoan Laok 1 Palengaan Pamekasan ini di-Launching pada 1 Oktober 2018.

Kepala sekolah baru yang kebetulan mantan guru SDN Kacok 2 ingin memperkenalkan sekolah yang dipimpinnya secara luas melalui internet. Ide ini sama seperti website si Kacok dulu.

Meskipun belum 100% sempurna, namun website SDN Potoan Laok 1 sudah bisa diakses. Inilah tampilan homepage dari website tersebut.

Website Sekolah SDN Potoan Laok 1 Palengaan

Semoga keberadaan website tersebut menjadikan SDN Potoan Laok 1 yang sebenarnya sudah lama berdiri yaitu pada tahun 1910 menjadi lebih dikenal.

Selain itu, informasi yang ada pada website tersebut bisa menambah wawasan ilmu dan pengetahuan untuk dunia pendidikan lebih baik.

Selamat.


Pentingnya Pendidikan di Dunia Modern

Pendidikan merupakan alat penting yang diterapkan dalam dunia kontemporer untuk mencapai keberhasilan dalam segala bentuk persaingan global, ini karena meringankan tantangan yang dihadapi dalam kehidupan.

Pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan memungkinkan potensi individu untuk dimanfaatkan secara optimal karena pelatihan dari pikiran sumber daya manusia. Hal ini akan membuka pintu kesempatan memungkinkan individu untuk mencapai prospek yang lebih baik dalam pertumbuhan karir. 

Pentingnya Pendidikan di Dunia Modern


Pendidikan telah memainkan peran penting dalam dunia industri modern. Hal ini disebabkan oleh fakta calon karyawan harus memenuhi syarat memadai untuk melakukan berbagai tugas secara efektif.

Industri memerlukan sumber daya yang cukup dilengkapi dengan teknologi modern yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Ini dengan demikian, yang akan membuat pendidikan menjadi norma bagi layanan di semua sektor industri. Keterampilan dasar dan kemampuan untuk menerapkan keterampilan merupakan dasar untuk mengevaluasi pasar.

Dasar masyarakat didasarkan pada pendidikan karena membawa kemakmuran ekonomi dan sosial. Mendapatkan pendidikan meningkatkan individu untuk hidup hormat dalam masyarakat. Hal ini karena pendidikan menawarkan suasana di mana budaya dan nilai-nilai masyarakat dikembangkan.

Dalam hal ini, pendidikan di masyarakat modern menyediakan sebuah forum di mana masyarakat meneliti masalah dan mengidentifikasi solusi. Kemajuan masyarakat baik secara ekonomi dan sosial adalah dengan mendapatkan pendidikan yang akibatnya memungkinkan mereka untuk menjalankan masyarakat modern.

Karir bijaksana, pendidikan adalah dasar dari pengembangan individu dengan memberikan pengetahuan tentang kemanusiaan world over tersebut. Individu dalam masyarakat yang memperoleh pendekatan baru dalam kehidupan yang membangun opini yang objektif tentang kehidupan ekonomi dan sosial.

Pendidikan memungkinkan masyarakat untuk menafsirkan dunia di sekitar mereka benar, berinovasi untuk cara-cara baru dan sarana yang sesuai dengan lingkungan mereka.

Kemajuan teknologi saat ini telah ditingkatkan terutama oleh pendidikan, sebagai individu yang mampu menerapkan keterampilan yang diperoleh dalam kehidupan nyata yang mengarah ke inovasi.

Pekerjaan di dunia kontemporer didasarkan pada pendidikan, sebagai karyawan harus memiliki keterampilan yang diperlukan yang sesuai dengan teknologi saat ini untuk melakukan tugas-tugas mereka.

Calon karyawan harus dilengkapi dengan keterampilan bagi mereka untuk mengatasi pernah memajukan teknologi di semua sektor industri dan pertanian. Oleh karena itu, pendidikan telah menjadi prinsip dasar untuk mengukur pasar tenaga kerja atas dasar keterampilan penting dan kemampuan untuk tepat mereka melalui komunikasi yang sesuai.

Pendidikan telah memainkan peran utama dalam kehidupan modern untuk semua individu dalam masyarakat. Ini telah memungkinkan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan baik secara sosial dan ekonomis dengan memungkinkan mereka untuk mengembangkan budaya dan nilai-nilai bersama.

Ini adalah melalui pendidikan yang Technological kemajuan telah terealisasi memungkinkan komunikasi dan produksi biaya produk dan jasa yang efektif untuk masyarakat luas.

Oleh : Amdani Syam
- Ketua Umum Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Prodi Sendratasik Fakultas Seni dan Desain UNM

Sulistiyo di Mata Anies Baswedan dan SBY

Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo mendapat tempat khusus di mata Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan. Anies mengatakan Sulistiyo merupakan orang yang baik dan sangat sopan meskipun sering memberikan kritik kepada Kemendikbud.



"Pak Sulistiyo itu sangat sopan, sangat sopan. Dia juga orangnya halus kalau berbicara kepada saya meskipun sering juga mengkritik saya," ujar Anies saat ditemui di RSAL Mintohardjo, Jakarta, Senin (14/3/2016).

Menurut Anies, kritik dan saran yang diberikan oleh Sulistiyo merupakan hal yang sangat manusiawi dan sebagai wujud demokrasi yang membangun.

"Persamaan dan perbedaan itu kan wajar-wajar saja. Jadi memang saya selalu terima kritik beliau meski terkadang terlampau sering." kenang Anies.

Diketahui bahwa Ketua Umum PGRI yang juga anggota DPD RI tersebut meninggal karena harus menghirup asap di dalam ruang pengobatan Chamber di RSAL Mintohardjo saat sedang melakukan pengobatan. KETUA UMUM PGRI SULISTIYO MENINGGAL DUNIA DI RS MINTOHARDJO

Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, menyempatkan diri salat jenazah di depan almarhum Ketua Umum PGRI, Dr Sulistyo Mpd, yang disemayamkan di rumah duka di Jalan Karang Ingas Raya, No 8 Semarang, Selasa (15/3/2016).

Jenazah Sulistyo tiba di rumah duka sekitar pukul 11.00 WIB. Ribuan orang yang melayat membuat rumah duka penuh sesak. Begitu juga saat akan digelar salat jenazah di rumah Sulistyo. Di ruangan yang luasnya kurang lebih delapan kali delapan meter tersebut penuh dengan pelayat. SBY sempat kesusahan saat akan melaksanakan salat karena sempitnya area.

"Sebentar ya saya ingin mendoakan beliau, kami sekeluarga sangat dekat dengan almarhum," ucap SBY yang segera diamini para pengunjung lalu mulai memberi ruang kepada dia.

Sumber: www.tribunnews.com

Implementasi Kurikulum 2013 di Dunia Pendidikan

Implementasi Kurikulum 2013 di Dunia Pendidikan
Oleh: Riqi Astuti
Pendidikan Akuntansi - Universitas Negeri Yogyakarta

Implementasi Kurikulum 2013 di Dunia Pendidikan


Sejak tahun 1945 kurikulum pendidikan di Indonesia mengalami perubahan berkali-kali. Dari 1947 kurikulum rencana pelajaran yang dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai, 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar, 1968 Kurikulum Sekolah Dasar, 1973 kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP), 1975 Kurikulum Sekolah Dasar, 1984 Kurikulum 1984, 1994 Kurikulum 1994, 1997 revisi Kurikulum 1994, 2004 rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sampai 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan saat ini akan diperbaharui menjadi kurikulum 2013.

Perubahan yang dilakukan Kemdikbud dari tahun ke tahun selalu berlandaskan perubahan konseptual saja. Secara praktis, kebiasaan lama tidak pernah berubah sesuai wacana kurikulum baru. Hal itu menyebabkan kurikulum pendidikan di Indonesia belum berjalan baik.
Lahirnya kurikulum 2013 dilandasi berbagai fenomena di masyarakat. Diantaranya, kemajuan teknologi informasi, masalah globalisasi, merosotnya moral di kalangan pelajar seperti perkelahian pelajar, narkoba, kecurangan dalam ujian. Presepsi masyarakat menganggap pendidikan terlalu menitikberatkan aspek kognitif. Beban siswa dalam menerima pelajaran pun terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran. selain itu, kurangnya muatan pendidikan karakter siswa juga menjadi faktor utama munculnya kurikulum 2013.

Pencanangan diterapkannya kurikulum 2013 masih memiliki banyak kekurangan. Perubahan kurikulum 2013 tidak didasarkan evaluasi kurikulum 2006 (KTSP). Penerapan kurikulum juga belum kontekstual sehingga masih terjadi paradoks antara world knowladge dengan school knowladge. Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013 belum memperhitungkan kesiapan, kapasitas dan kompetensi guru. Selain itu kurikulum yang diterapkan cenderung membuat guru menjadi objek pembelajaran. Kegagalan sosialisasi kurikulum sebelumnya membuat sebagian praktisi pendidikan belum mencapai hasil maksimal. Realitanya, kurikulum belum sempat ditelaah sudah berganti kurikulum baru. Pemangku kepentingan hanya sibuk ‘mengotak-atik’ aspek dokumen tertulis, bukan aspek urgent yang dipelajari guru maupun siswa. Hal tersebut membuat kerancuan tersendiri penggunaan kurikulum khususnya para siswa.

Untuk mengatasi kekurangan penerapan kurikulum baru perlu adanya sinergi antara pemerintah, guru dan peserta didik. Kurikulum nasional di Indonesia seharusnya disesuaikan tujuan pendidikan nasional yang diatur secara proposional. Kurikulum harus relevan dengan keadaan zaman, karena sejatinya kurikulum diterapkan tidak boleh bias dengan fenomena di masyarakat. Tolok ukur kelulusan siswa juga tidak hanya ditentukan pemerintah. Guru seharusnya memiliki andil, karena guru lebih mengetahui kemampuan siswa dalam kompetensi baik sikap, kemampuan maupun pengetahuan. Globalisasi dan kemajuan teknologi informasi membuat kurikulum tidak sesuai dengan keadaan zaman. Pemerintah sebaiknya membuat timelate kurikulum, sehingga kurikulum tertata dalam perubahannya.

Guru sebagai ujung tombak dalam implementasi kurikulum 2013 dituntut menjadi pengajar yang mampu meramu komponen kurikulum 2013 secara cepat dan tepat yakni standar isi, proses, penilaian dan kompetensi lulusan. Sehingga mampu meningkatkan keseimbangan kompetensi siswa untuk menghasilkan lulusan yang mampu menjawab tantangan global.

Peserta didik juga harus menyadari bahwa pendidikan diperlukan untuk menjawab tantangan global. Siswa juga harus bertanggung jawab dalam menuntut ilmu untuk mencapai pendidikan karakter yang menjadi tujuan kurikulum 2013.

Sumber: http://www.edupost.id/

Kurikulum dan Darurat Kepahlawanan Guru

Kurikulum dan Darurat Kepahlawanan Guru
Oleh: Zamhari
Alumnus Divisi Syiar
Komunitas Rohis SMK se-Jogja (Karoma Jogja)


Kurikulum dan Darurat Kepahlawanan Guru

Masih segar diingatan kita sosok bijak kaisar Jepang, ia adalah Kaisar Hirohito. Tahun 1945 Kaisar Hirohito kalah dalam perang melawan sekutu. Ketika negerinya hancur, ia hanya menanyakan satu pahlawan sebenarnya, yakni guru. “Berapa banyak guru masih kita punya?”

Cuplikan kejadian diatas, Kaisar Hirohito memberikan penjelasan bukan berarti ia menganggap murah nyawa prajurit. Namun, jalan satu-satunya bangkit dari keterpurukan hanya dengan jalan pendidikan.

Pendidikan merupakan kunci pembangunan sekaligus kunci majunya peradaban bangsa. Sejarah membuktikan, kebangkitan ekonomi Jepang lebih cepat dari perkiraan, bahkan Jepang mampu menjadi negara yang berani bersaing di bidang teknologi dengan Barat.

Bangsa Indonesia pun terus berusaha memperbaiki kurikulum pendidikan. Dari tahun ke tahun, tercatat sejak tahun 1945 Indonesia sudah mengalami 9 perubahan kurikulum nasional, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, KTSP 2006 dan terakhir kurikulum baru 2013. Setiap perubahan kurikulum tujuannya baik, karena kurikulum bersifat dinamis. Kurikulum harus mengadopsi sesuai kebutuhan zaman yang berlaku.

Menurut penjelasan Mendikbud, Kurikulum yang akan diberlakukan tahun 2013/2014 ini menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis test dan portofolio saling melengkapi. Kurikulum tersebut juga diharapkan dapat mengobati keprihatinan atas hilangnya akhlak mulia seperti menguatnya radikalisme. (Kompas, 26/11/12).

Kurikulum baru ini mengurangi mata pelajaran yang semula 12 menjadi 6 mata pelajaran. Untuk jenjang SD meliputi mata pelajaran agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, dan Jasmani/Kesehatan. Hal ini dimaksudkan agar siswa fokus terhadap kemampuan dasar dan tidak terbebani mata pelajaran yang banyak.

Hal ini harus kita sambut dengan baik, agar perubahan kurikulum benar-benar mampu menelurkan generasi-generasi bermutu. Namun perlu dicatat, sesempurna kurikulum apapun, kalau negeri ini mengalami darurat kepahlawanan guru, di lapangan hasilnya akan nihil.

Kurikulum yang rencananya di terapkan Maret 2013 tersebut harus mengikutsertakan tokoh dan pakar pendidikan. Pembekalan, diklat dan training guru sangat penting guna memperkenalkan tujuan dan metode pengajaran kurikulum.

Pemerintah bersama jajaran terkait seharusnya memberikan penghargaan lebih terhadap guru. Mengingat realitas guru tanpa masa depan membuat banyak pemuda tak berminat menjadi guru. Di dalam lagu wajib nasional 1980 “Hymne Guru”, guru adalah pahlawan bangsa tanpa tanda jasa. Meskipun dipuja sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, bukan berarti pemerintah lantas menelantarkan nasib guru. Kita sangat prihatin atas kerja birokrasi yang terkesan lamban, sehingga menyebabkan gaji guru terlambat. Belum lagi, pungutan liar oknum birokrasi mengatasnamakan sertifikasi polio, pelatihan profesi guru, penelitian tindakan kelas.

Hari pahlawan hendaknya tak hanya berorientasi menghargai pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan mencapai kemerdekaan. Namun, lebih penting lagi membahagiakan guru adalah prasyarat bangsa yang bahagia. Dengan bahagia, guru akan lebih bersemangat dan berusaha sekuat tenaga menjadi guru berkualitas. Sehingga cita-cita yang tersurat dalam Pembukaan UUD 1945 bukan hal mustahil bagi negeri yang diwarisi berjuta sejarah kejayaan para leluhur, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Amin.

Sumber: http://www.edupost.id

Pendidikan Bermutu Untuk Anak, Tanpa Kekerasan

Pendidikan Bermutu Untuk Anak, Tanpa Kekerasan
Oleh: Andi Pujiono

Pendidikan Bermutu Untuk Anak, Tanpa Kekerasan


"Seorang anak adalah tamu yang berkunjung ke rumah, untuk dicintai dan dihormati" J.D. Salinger, novelis Amerika.

Seorang anak adalah permata hati dan penyejuk mata kedua orang tua. Kehadirannya disambut isak tangis, bahagia. Anak adalah pewaris generasi bangsa. Di tangan mereka tongkat estafet sejarah bangsa akan berlanjut. Di pundak mereka, tanggung jawab masa depan bangsa dipikul. Dan melalui pikiran mereka, kemajuan bangsa akan tercipta.

Namun, ironisnya nasib buruk sering membayangi anak – anak Indonesa. Perlakuan buruk acapkali tergambar jelas di mata kita. Di televisi, koran, majalah, radio, dan banyak media lain sering kali terdengar dan terlihat tindak kekerasan yang menimpa anak. Alih – alih mendapat pendidikan bermutu, mereka justru sering kali harus menerima kekerasan dari orang dewasa di lingkungan mereka.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemeneg PP & PA) pada akhir 2014 lalu mengeluarkan pernyataan mengenai maraknya tindak kekerasan terhadap anak yang terjadi di Indonesia. Dari data tersebut, diketahui 1 dari 4 anak di Indonesia mengalami tindak kekerasan.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat bahwa selama tiga bulan pertama tahun 2014 telah terjadi peningkatan tindak kekerasan terhadap anak secara signifikan dibanding 2011. Dalam tahun 2011 tercatat 2.500 kasus tindak kekerasan terhadap anak dan di tahun 2013 terjadi 3.700 kasus. Memasuki tahun 2014, pada tiga bulan pertama, setiap harinya KPAI menerima 17 laporan kasus tindak kekerasan terhadap anak.

Pada kesempatan ini, penulis akan mengutip penyataan Dr. Seto Mulyadi. Dalam kata pengantar buku berjudul “Anakku Bahagia, Anakku Sukses” karya Mohammaed A. Khalfan, pemerhati anak yang akrab dipanggil Kak Seto ini menekankan perlunya pendekatan kasih sayang dari orang tua dalam pendidikan anak.

“Pendidikan tidak sekedar dilakukan melalui komando atau instruksi sepihak saja, tetapi juga melalui pendekatan dari hati ke hati yang penuh kasih sayang. Semua ini hanya bisa dilakukan melalui pendekatan yang efektif oleh ibu dan ayah kepada putra - putrinya di rumah,” demikian kata Kak Seto.

Dengan momentum hari anak nasional yang jatuh pada 23 Juli tahun ini, penulis berharap akan terbuka gerbang pendidikan anak berkualitas tanpa kekerasan. Semoga senyum ceria anak bangsa mampu menyejukkan kehidupan bangsa. Pemimpin besar masa depan bangsa ini akan dipersiapkan sejak saat ini. Anak – anak bangsa adalah calon pemimpin bangsa.

Sumber: http://www.edupost.id/

Tentang Kami

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kacok 02 terletak 15 km utara kota Pamekasan tepatnya di Dusun Lot Polot, Desa Kacok, kecamatan Palenga'an, Kabupaten Pamekasan Madura - Jawa Timur. Meski layanan internet yang hanya mengandalkan jaringan operator seluler dengan segala keterbatasannya, bukan merupakan kendala untuk memperkenalkan SDN Kacok 02 Palenga'an - Pamekasan serta turut aktif di dunia IT.

Populer

Kategori

Artikel Baru

Blogroll

      Lokasi Sekolah